PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN BISNIS PERUSAHAAN
Sandi Duta Maulana (39114976)
Jurusan Manajemen Informatika, Fakultan
Ilmu Komputer
Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina,
Depok 16424
sandiduta@gmail.com
Abstraksi
Peran Sistem
Informasi Manajemen dijelaskan dan dianalisis sebagai kemampuan dalam
pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan dan dampaknya terhadap
manajemen tingkat atas dalam organisasi bisnis dijelaskan dengan penekanan pada
pengambilan keputusan otomatis. Keterbatasan dan tantangan SIM dibahas satu set
dengan rekomendasi yang diusulkan untuk meningkatkan efektivitas SIM dalam
proses pengambilan keputusan.
Kata Kunci
Keputusan,
Peranan, Sistem,Informasi,Manajemen.
1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Suatu organisasi
merupakan suatu lembaga yang semakin kompleks dan semakin sulit untuk dikelola.
Selain daripada itu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
organisasi perlu ditingkatkan. Bahkan semakin besar organisasi dan makin
banyaknya kegiatan cenderung semakin banyak pula permasalahan yang muncul
Hal ini
mengakibatkan persaingan antar organisasi atau perusahaan. Persaingan ini salah
satunya berkaitan dengan kompleksitas teknologi yang semakin meningkat.
Sebagian organisasi beranggapan bahwa teknologi yang kuat maka dapat
memenangkan persaingan tersebu.
Oleh karena itu
diperlukan salah satunya adalah Sistem informasi manajemen (SIM). SIM merupakan
kegiatan yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Kegiatan SIM
berkaitan dengan kegiatan operasi dalam organisasi. SIM berkaitan dengan
pengolahan data baik secara manual dan elektronik.
Dengan
berkembangnya waktu, SIM semakin berkembang dengan adanya kemajuan dalam bidang
teknologi. Perkembangan teknologi dalam sistem informasi merupakan salah satu
penyebab terjadinya perubahan-perubahan yang cepat dalam organisasi atau
perusahaan. Perubahan-perubahan ini dapat berupa kesalahan-kesalahan yang perlu
dibetulkan dan adanya pertentangan-pertentangan, dan pergeseran-pergeseran
seperti dalam bidang sumber daya manusia dalam suatu organisasi.
Suatu perkembangan
yang sangat penting artinya adalah kemungkinan praktis untuk menerapkan suatu
MIS yang menyeluruh dalam organisasi. Perlu kita sadari bahwa betapa pentingnya
keterangan yang relevan dan tepat pada waktunya bagi para pimpinan sebagai
sarana untuk membuat keputusan dan pengawasan yang efektif juga betapa sukarnya
menyediakan keterangan pengawasan semacam ini, misalnya :
a. Keterangan
yang dibutuhkan terlalu rumit dan banyak.
b. Biaya
pembuatannya lebih besar jika dibandingkan dengan manfaatnya.
c. Ada
beberapa data yang tidak dapat dipercaya, yang terutama disebabkan karena
sukarnya mendapatkan sumber data yang tepat dari organisasi sendiri.
d. Data
yang tidak lengkap, terutama yang berasal dari lingkungan di luar organisasi.
Oleh
karena itu diperlukan juga informasi. Informasi atau data adalah aset bagi
perusahaan. Keamanan data secara tidak langsung dapat memastikan kontinuitas
bisnis, mengurangi resiko, mengoptimalkan return on investment dan
mencari kesempatan bisnis. Semakin banyak informasi perusahaan yang disimpan,
dikelola dan di-sharing maka semakin besar pula resiko terjadinya kerusakan,
kehilangan atau tereksposnya data ke pihak eksternal yang tidak diinginkan.
1.2
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk menjelaskan
inti dari Sistem Informasi Manajemen untuk peranannya dalam pengambilan
keputusan suatu perusahaan atau organisasi.
1.3
Rumusan Masalah
Bagaimanakah peranan Sistem Informasi
Manajemen dalam pengambilan keputusan suatu perusahaan atau organisasi ?
1.4 Harapan
Harapannya agar memberi pemahaman lebih tentang bagaimana
pertimbangan suatu perusahaan atau organisasi mengambil keputusan dengan
bantuan Sistem Informasi Manajemen.
2.
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Sistem Informasi
Setiap organisasi memerlukan informasi dalam
menunjang kegiatan baik yang terorganisir maupun yang tidak terorganisir.
Informasi ini dapat membantu manajemen dalam mengadakan transaksi maupun dalam
pengambilan keputusan. Proses ini dinamakan Sistem Informasi Manajemen.
Barry E. Cushing mengemukakan pengertian
Sistem Informasi Manajemen sebagai berikut
Sistem Informasi Manajemen adalah suatu
kumpulan manusia dan sumber modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung
jawab untuk pengumpulan dan pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang
berguna bagi setiap tingkat manajemen dalam perencanaan dan pengendalian
aktivitas-aktivitas organisasi (1986 : 10)
Berdasarkan definisi di atas bahwa SIM
menitikberatkan pada integritas, konsep user machine, mendukung operasi dan
pengambilan keputusan seorang manajer serta dilakukan dalam sebuah organisasi.
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem
informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan
(input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memnuhi tujuan tertentu dalam
suatu kegiatan manajemen.
Agar pelaksanaan sistem informasi manajemen
dapat mendukung kegiatan organisasi maka pelaksanaannya harus sesuai dengan
aturan-aturan tertentu agar sistem informasi manajemen tersebut berjalan
efektif. Salah satunya adalah dilaksanakan sesuai dengan fungsi dari sistem
informasi manajamen.
2.2 Konsep
Pengambilan Keputusan
Menurut Terry (dalam Ibnu Syamsi, 1995: 5)
pengambilan keputusan adalah tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu di
antara alternatif-alternatif yang dimungkinkan H
Jadi pada hakekatnya, “pengambilan keputusan
adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah,
pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang
dihasilkan dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan
yang paling tepat”. Dengan perkataan lain : Pengambilan Keputusan adalah suatu
teknik untuk memecahkan suatu masalah dengan menggunakan teknik-teknik ilmiah.
2.3 Dasar
dan Faktor Pengambilan Keputusan
Dalam prakteknya pengambilan keputusan sangat
tergantung dari macam permasalahan yang dihadapinya, namun juga sangat
tergantung pada individu yang membuat keputusan. Terry (dalam Ibnu Syamsi,
1995: 16-23) mengemukakan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi
2. Pengambilan keputusan rasional
3. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta
4. Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman
5. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang
Sedangkan faktor-faktor pengambilan keputusan
Ibnu Syamsi (1995: 23) adalah :
1. Keadaan intern organisasi
2. Tersedianya informasi yang dibutuhkan
3. Keadaan ekstern organisasi
4. Kepribadian dan kecakapan pengambil
keputusan
2.2.2. Model Pengambilan Keputusan
Intelligence (Penyelidikan) :
Lingkungan intern dan ekstern dari pengambil
keputusan diselidiki untuk menemukan kondisi yang memerlukan keputusan, lalu
dikumpulkan informasi tentang aneka kondisi itu.
Design (Disain/Perancangan) :
Berbagai macam tindakan yang tersedia pada
para pengambil keputusan itu ditetapkan lalu dianalisa setelah melacak
problematik pemecahan potensial bagi masing-masing masalah keputusan.
Choice (Pilihan) :
Salah satu langkah tindakan itu dipilih untuk
dilaksanakan atas dasar penilaian tentang keefektifannya guna mencapai sasaran.
Jadi proses keputusan dapat dianggap sebagai
sebuah arus dari intelijen sampai disain dan kemudian pilihan. Tetapi pada
setiap tahap hasilnya mungkin dikembalikan ke tahap sebelumnya untuk dimulai
lagi. Tahapan tersebut merupakan unsur-unsur sebuah proses yang
berkesinambungan, misal : pilihan mungkin menolak semua alternatif dan kembali
ke tahap perancangan untuk menerbitkan pemecahan tambahan.
Jelasnya dapat terlihat dari bagan Arus / Proses
Keputusan sebagai berikut :
Dalam suatu karya kemudian Simon menambahkan
tahap yang keempat yang disebutnya tahap Review atau tahap Peninjauan.
Suatu uraian lebih terperinci mengenai proses
pengambilan keputusan adalah yang dikemukakan oleh Eilon. Ia melukiskannya
dalam 8 (delapan) tahap :
1. Masukan (input) informasi.
2. Analisis dari informasi yang tersedia.
3. Spesifikasi tolok ukur dari prestasi dan biaya.
4. Pembuatan model tentang situasi keputusan.
5. Perumusan beraneka alternatif (atau strategi) yang
tersedia bagi pengambil keputusan.
6. Peramalan mengenai hasil masing-masing alternatif.
7. Perincian kriteria pilihan diantara berbagai
alternatif.
8. Penjelasan pemecahan situasi keputusan.
Model Simon maupun Eilon keduanya menyajikan
suatu kerangka awal untuk mempertimbangkan proses keputusan dan memberi
gambaran tentang urutan tindakan yang perlu dilakukan sebelum situasi
keputusannya dapat diselesaikan.
IV. KESIMPULAN
Sistem Informasi
Manajemen (SIM) merupakan sistem yang dibutuhkan dalam kegiatan organisasi. Hal
ini dilakukan karena organisasi atau perusahaan semakin lama semakin komplek.
Serta terjadinya perubahan radikal yang terjadi dalam suatu organisasi.
SIM diperlukan
suatu organisasi selain berkaitan dengan kegiatan operasi juga dapat mendukung
pengambilan keputusan seorang manajer. Proses pengambilan keputusan berkaitan
dengan penyelidikan, rancangan dan pilihan serta dilakukan suatu evaluasi atau
review.
Untuk itu
pengambilan keputusan ini memerlukan suatu data yang up to date (segar),
dapat dipertanggungjawabkan dan dapat menjangkau semua level dalam organisasi.
Masing-masing level manajer memerlukan informasi dibedakan berdasarkan
tingkatan yang ada. Hal yang membedakan lainnya hanyalah dilihat dari tinbgkat
standarisasik, klasifikasi, generalisasi dan penyaringan informasi.
Oleh karena itu
perlu adanya keamanan informasi. Hal ini berkaitan dengan kerahasiaan informasi
yang diperoleh oleh seorang manajer, integritas dan adanya ketersediaan
informasi.
DAFTAR PUSTAKA
Cushing, Barry E.
1986. Accounting Information System and Business Organization, 3rd Edition.
Diterjemahkan oleh Drs. Ruchyat Kosasih. Jakarta : Erlangga.
Davis B, Gordon.
1984. Management Information Systems Conceptual Foundation , Structure, and
Development, 2nd Edition. Mc. Graw Hill Kogakusha Ltd., Tokyo.
Ibnu Syamsi. 1995.
Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Bumi Aksara. Jakarta
Jogianto, 1992. Pengendalian
Komputer. Yogyakarta : Andi Offset.
Melwin Syafrizal.
2009. ISO 17799: Standar Sistem Manajemen Keamanan Informasi.--------
Moekijat, 1988. Pengantar
Sistem Informasi Manajemen. Bandung : CV Remadja Karya.
Murdick, Robert G
dkk. 1986. Information Systems For Modern Management. Diterjemahkan oleh
J. Djamil. Jakarta : Erlangga.
Radford K.J. 1981.
Modern managerial Decision Making. Reston Publishing Company, Inc. York
University.
RM Sanoesi, 2000.
Diktat Sistem Informasi Manajemen Bisnis. -----------------, Bandung
Scott, George M.
1995. Principles Of Management Information System. Diterjemahkan oleh Achmad
Nashir Budiman Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
thanks for share. permit to make it reference
ReplyDelete